
Dir Gakkum Korlantas Polri Brigadir Jendral Kushariyanto mengatakan, kegiatan ini untuk mendekatkan adik mahasiswa karena umur mereka ini bisa dibilang milenial dan menjadikan kepanjangan tangan Polri yang berkaitan dengan tertib berlalu lintas.
“Karena yang kita lihat dan data pelaku ataupun korban akibat kecelakaan lalu lintas,hampir semua mayoritas di umur milenial, sehingga kita pacu, dorong serta diberikan semangat sebagai aset bagi keluarga dan bangsa,” ujarnya.
Menurutnya, di Jateng kegiatan itu dilakukan di kampus Undip dan kampus ITB Bandung, yang sudah berjalan mengikuti program goes to campus, untuk program-program selanjutnya akan diupayakan bisa terus memasuki kampus-kampus lainnya untuk mensosialisasikannya,”
Generasi muda, lanjutnya, adalah kepanjangan tangan Polri dalam hal tertib berlalu lintas contoh seperti foto, yang sering dilihat di media sosial (medsos) dan di pemberitaan hampir yang mengalami kecelakaan lalu lintas korbannya anak-anak muda.
Dari pengalaman operasi Ketupat, tutur Kushariyanto, di Jateng adalah pintu setelah Jabar Barat dan tumpahan dari DKI Jakarta, di Jawa Tengah sendiri lebih rawan karena akan jadi evaluasi dalam hal kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudi Antariksawan menuturkan angka kecelakaan lalu lintas di Jateng tahun ini meningkat jumlahnya mencapai 45 dibanding tahun sebelumnya
Menurutnya, di Jateng sejak 1 Januari hingga 30 September 2019 telah terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 19.261 kejadian dan mengalami kenaikan 45%, dibanding kurun waktu yang sama pada 2018 yang yang hanya mencapai 13.270 kejadian.
“Peningkatan itu masih didominasi kendaraan roda dua dan korbannya di usia produktif, kecelakaan lalu lintas setiap hari rata-rata 8-10 orang meninggal dunia,” ujar Rudi Antariksawan. ( Suparman)